4 Macam Alat Ukur Panjang
1. Penggaris/Mistar
Alat ukur panjang yang paling populer dan juga paling banyak digunakan
khususnya pada dunia pedidikan ialah yang dikenal dengan nama penggaris.
Didalam dunia pendidikan, fungsi dari pada penggaris yang sering
dipakai hanya untuk dapat membuat garis lurus saja.
Akan tetapi, fungsi yang sebenarnya dari penggaris ini ialah untuk dapat
mengukur suatu objek atau dapat menggambar sebuah garis dengan panjang
yang sudah dapat diketahui.
Artinya adalah, penggaris ini selain dipergunakan sebagai alat ukur juga
bisa dipergunakan sebagai alat bantu menggambar garis dengan panjang
yang telah diketahui.
Untuk dapat menggunakan penggaris, rasanya tidak perlu dijelaskan lagi
hal ini dikarenakan tentunya kalian sudah pasti pernah menggunakan alat
ukur tersebut. Satuan yang terdapat pada mistar biasanya ada dua jenis
yaitu cm dan inch.
2. Roll meter
Mirip seperti penggaris, roll meter juga merupakan alat ukur panjang dengan satuannya cm dan inch. Akan tetapi, perbedaanya teletak di panjang skala serta bahan yang dimiliki oleh mistar tersebut.
Akan tetapi kalau yang namanya penggaris, itu terbuat dari bahan dengan jenis yang solid bisa disebut dengan menggunakan bahan seng atau plastik. Akan tetapi, roll meter
terbuat dari besi yang elastis serta melengkung (tergulung) sewaktu
hendak akan ditekuk dan bisa langsung lurus jika ditarik. Panjang pada
mistar roll meter sangat panjang, panjangnya cukup bervariasi diantara
10 meter, atau lebih, hal ini tergantung dari besarnya roll meter yang
dimaksudkan.
Roll meter ini tetap bersifat sangat praktis, hal ini dikarenakan mistar
tersebut dapat tergulung pada sebuah roll didalam roll meter. Namun,
untuk ujung mistar ditarik, maka mistar akan semakin panjang dan dapat
mengukur area yang jauh lebih lebar.
Pada, umumnya roll meter ini difungsikan untuk dapat mengukur material bangunan atau mengukur tanah.
3. Vernier caliper atau jangka sorong
Jangka sorong atau dikenal dengan nama lain ialah vernier caliper ialah alat ukur teknik yang dapat mengukur tiga jenis pengukuran secara sekaligus yaitu :
1. Mengukur ketebalan suatu benda/diameter luar benda
2. Mengukur celah atau jarak antara dua permukaan suatu benda
3. Mengukur coakan atau permukaan lebih dalam pada suatu benda
Bentuk dari jangka sorong yang sebenarnya sama seperti bentuk dari
penggaris, akan tetapi, ada penambahan bagian khusus yang mana diberi
nama dengan sebutan jaw dan skala vernier. Jaw merupakan alat bantu untuk dapat mengepaskan benda yang diukur, sementara pada skala vernier dipakai untuk dapat mencari hasil pengukuran yang jauh lebih teliti.
Ketelitian yang dimiliki oleh jangka sorong dapat mencapai 0,02 mm bahkan pada jangka sorong dengan versi terbaru yaitu, dengan digital memiliki ketelitian mencapai 0,01 mm. sehingga alat ukur ini sering dipergunakan pada bengkel pemesinan atau pada bengkel otomotif.
Kekurangan yang dimiliki oleh jangka sorong
Jangka sorong tidak dapat dipergunakan sewaktu mengukur benda dengan
dimensi yang panjang, umumnya dimensi maksimal yang dapat diukur itu
berkisar 30 cm.
Micrometer ialah salah satu dari alat ukur panjang dengan tingkat
ketelitian yang dimiliki paling baik. Ketelitian pada alat mikrometer
ini mencapai 0,01 mm. dengan tingkat ketelitian tersebut,
micrometer cocok dipergunakan untuk dapat mengukur berbagai komponen
pada pemesinan seperti pada diameter poros untuk dapat mengetahui keausan terhadap komponen.
Walaupun memiliki fungsi yang sama seperti pada alat jangka sorong, akan tetapi dalam dunia teknik pengukuran pada micrometer berbeda. Pada Jangka sorong
dengan menggunakan metode geser untuk dapat mencari hasil dari
pengukuran, akan tetapi pada micrometer menggunakan ulir atau
menggunakan putaran dimana setiap ulir memiliki jarak sekitar 0,5 mm (satu putaran sama dengan 0,5 mm).
Untuk menggunakan mikrometer, kita perlu melakukan kalibrasi agar skala
utama dan skala nonius bisa akurat. Juga saat membaca hasil pengukuran,
ada caranya sehingga untuk menggunakan mikrometer perlu pembelajaran
khusus.