text=adstext=ads

paradigma pendidikan kontekstual

Paradigma pendidikan kontekstual adalah kerangka kerja pendidikan yang menekankan pentingnya mengaitkan pembelajaran dengan konteks kehidupan nyata dan pengalaman siswa. Dalam paradigma ini, pembelajaran lebih relevan dan bermakna bagi siswa karena terkait dengan situasi dan masalah yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan Anda, saya akan menyebutkan elemen-elemen yang tidak termasuk dalam paradigma pendidikan kontekstual:

  • Pembelajaran Konvensional: Pembelajaran konvensional adalah metode pendidikan yang lebih bersifat tradisional, di mana siswa biasanya duduk di dalam kelas, mendengarkan guru, dan menerima informasi dari buku teks atau materi ajar tanpa keterlibatan langsung dalam konteks kehidupan nyata. Ini bukan bagian dari paradigma pendidikan kontekstual.
  • Kurikulum Tidak Relevan: Paradigma pendidikan kontekstual menekankan relevansi kurikulum dengan kehidupan siswa. Oleh karena itu, kurikulum yang tidak relevan dengan pengalaman siswa atau kehidupan nyata mereka tidak sesuai dengan paradigma ini.
  • Pembelajaran Pasif: Pembelajaran yang bersifat pasif, di mana siswa hanya menerima informasi tanpa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, bukan bagian dari paradigma pendidikan kontekstual yang menekankan keterlibatan aktif siswa.
  • Isolasi Disiplin Ilmu: Pendekatan yang memisahkan berbagai disiplin ilmu dan tidak mengintegrasikan pengetahuan dari berbagai bidang dalam konteks pembelajaran yang lebih luas mungkin tidak sesuai dengan paradigma pendidikan kontekstual, yang mendorong penggunaan pengetahuan lintas disiplin.

Dalam paradigma pendidikan kontekstual, tujuan utamanya adalah menciptakan pembelajaran yang relevan, bermakna, dan terlibat secara aktif dengan kehidupan siswa, sehingga elemen-elemen yang tidak mencerminkan pendekatan ini dapat dianggap bukan bagian dari paradigma tersebut.

text=adstext=ads